Jarang-jarang
banget saya bikin artikel review film. Terakhir sekitar setengah
tahun lalu ketika saya buat artikel film The
Physician (2013) yang menceritakan kisah
seorang pemuda Inggris yang menyamar jadi seorang Yahudi agar bisa
diterima sebagai murid Ibnu Sina. Kali ini, saya memuat postingan
mengenai film asal Turki berjudul Nefes
(2009). Hampir tidak ada film Turki yang
masuk ke ranah bioskop Indonesia. Apalagi pada 2012 lalu, dimana
Fetih 1453 yang telah
lama ditunggu kehadirannya oleh umat muslim Tanah Air, malah tak
muncul posternya di dinding-dinding Blitzmegaplex maupun Cinema 21.
Alhasil, kita menontonnya melalui link-link unduhan yang ditawarkan
situs-situs penyedia film bajakan macam Ganool dan Cinemaindo.