" Celupan warna Allah, dan siapakah yang lebih baik dari warnanya daripada Allah ? dan hanya kepadaNyalah kami menyembah"
(Al-Baqarah 138)
Kalau cinta semasa ini memerlukan definisi, biarlah Al-Imam Ibnu Dawud Azh Zhahiri memberikannya untuk kita.
"Cinta" kata beliau adalah "Cerminan bagi orang yang sedang jatuh cinta
untuk mengetahui watak dan kelemahlembutan dirinya dalam citra
kekasihnya. Karena sebenarnya ia tidak jatuh cinta kecuali pada dirinya
sendiri."
Sayang ada rekan-rekan syaithan yang mencemarkan nama baik cinta para remaja. Sesuatu yang diungkapkan oleh gus Lip Wijayanto
"Pemerkosaan atas nama cinta". Atau jauh sebelumnya di gambarkan oleh
Dr. Ali Akbar sebagai ucapan seorang pemuda "aku mencintaimu.." tapi
sebenarnya berbunyi "AKU INGIN BERZINA DENGANMU...."
Maka jujurlah padaku, INI CINTA ATAU NAFSU ???
Ah NAFSU itu Kasihan si CINTA !!!
" Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan yang buruk"
( Al-Isra' 32)
Mari kita simak kalimat ini, janganlah kalian mendekati zina. Larangan
ini tak hanya meliputi peristiwa tapi juga segala pengantarnya. Kata
"Jangan Mendekati" menyuguhkan pastinya kekejian zina. Sebagaimana
comberan limbah kimia dengan bau busuknya, beracun uapnya dan najis
berpenyakit cecerannya, Mendekatinya adalah dilarang dan segala hal yang
mengantarkan padanya juga terlarang. Tersebut dalam sebuah atsar:
"... Sesungguhnya kemaluan para pezina itu menyakiti penghuni neraka karena bau busuknya.."
Betapa para penipu menggunakan kata cinta untuk mewakili nafsu keji
yang mereka selimutkan sepanjang proses pendahuluan sampai zina yang di
sebut sebagai pembuktian cinta. Demi Allah mereka berdusta !!
Setiap laki laki hanya menginginkan regukan kenikmatan dalam setiap
interaksi yang mereka sebut PACARAN meski mereka bersumpah bahwa
cintanya suci dan sejati.
Jika ada yang mengatakan bahwa
cintalah yang menyatukan dua insan berlainan jenis tanpa ikatan halal.,
Semoga ia bersiap menggigit jari, Dalam bentuk hubungan yang lepas dari
nilai nilai syar'i. tak pernah ada Cinta. Yang ada hanya nafsu dan zina
dengan segala topeng yang mungkin sulit di kenali, kecuali oleh orang
yang berhati jernih yang siap menerima kebenaran
(Semoga kita termasuk kedalam orang orang yang berhati jernih, Aamiiinn Allahumma Aamiiinn)
Zina bukan hanya peristiwa yang membuat anak gadis hamil lalu
dinikahkan dengan si penghamilnya. Kalau bicara tentang kesucian seorang
mu'min, zina bukan hanya perbuatan yang membuat orang tua kaget melihat
anak gadisnya suka rujak dan muntah-muntah.
Zina mungkin juga
berupa pacaran yang oleh orang tua "Modern" dikatakan sebagai "Anak saya
masih mengerti batas-batasnya". BATAS APA ??? Demi ALLAH catatan zina
tak hanya menggores apa yang ada antara PUSAT dan LUTUT. Semua indera
dan anggota tubuh bisa jadi terdakwa. Mata, Telinga, Lisan, Tangan, Kaki
dan juga angan. Dibagian tubuh manapun zina mendudukkan diri sebagai
potensi celaka yang harus di waspadai
" Telah tertulis atas
anak Adam nasibnya dari zina akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa
tidak. Maka kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya
adalah menyimakdengarkan, lisan zinannya berkata, tangan zinanya
menyentuh, kaki zinanya berjalan dan zinanya hati adalah ingin dan angan
angan, maka akan dibenarkan hal ini oleh kemaluan atau didustakannya"
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)
" Jika Ilmu syar'i telah sampai ketelinga kita, yang bisa kita lakukan hanya Bertaqwa"
Semoga Bermanfaat,
Dikutip dari buku Salim A fillah "Indahnya Menikah Tanpa Pacaran halaman 23-28)
26 Maret 2012, Khayrunnisa' Ash-shalihah
Ada juga disini : http://cintaimutzkhay.blogspot.com/2012/03/jujurlah-padaku-ini-cinta-atau-nafsu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar