Ka’bah di Kota Mekkah sebagai Kiblat Umat Islam
Kita berbahagia dan bersyukur karena Allah menciptakan kita sebagai muslim. Artinya, kita mendapatkan jaminan dari
Allah Swt untuk mendapatkan keselamatan hidup baik di dunia maupun di
akhirat. Keselamatan hidup di dunia dan di akhirat akan Allah berikan
manakala kita memang benar-benar menjalankan syariat Allah Swt.
Sesuai dengan
nama Islam itu sendiri, inti dari keislaman kita adalah tunduk,
berserah diri, menjalankan hukum- hukum Allah Swt. Dengan demikian,
tidak ada satu pun yang mampu mengalahkan ketinggian Islam, Al Islam
ya’luu walaa yu’laa alaihi.
Kita sebagai umat Islam harus
meyakini bahwa Islam adalah agama yang syamil. Agama yang di dalamnya
terdapat kesempurnaan. Ketika kita memproklamasikan diri sebagai muslim,
kita harus berupaya sepenuh jiwa dan raga untuk melaksanakannya dengan
menyeluruh, tidak setengah-setengah (juz’iyah). Seorang muslim tidak
boleh mengambil sebagaian dan menolak sebagian. Pemahaman seperti itu
adalah pemahaman yang keliru. Hal ini bisa kita baca dalam Q.S. 2 : 208
yang artinya:
”Wahai orang-orang yang
beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu
ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
Kesempurnaan yang tercipta dalam Islam adalah kesempurnaan dalam:
1. Waktu
2. Minhaj
3. Tempat
1. Kesempurnaan dalam waktu
Islam dibawa oleh para nabi kita, dari nabi Adam hingga nabi Muhammad
Saw. Risalah yang dibawa adalah risalah yang sama, risalah yang satu
yaitu Islam. Allah berfirman,
(21:107 ) “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”
Islam yang dibawa para nabi secara umum dirisalahkan kepada kaumnya.
Misalnya Nabi Nuh membawa risalah Islam untuk kaum tsamud, nabi Luth
untuk kaum Sodom, dan sebagainya. Sementara itu, Nabi Muhammad sebagai
penutup para nabi menyempurnakan
tersebarnya Islam dan dirisalahkan untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini dari dulu hingga kiamat tiba. Allah berfirman:
(33:40) “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
2. Kesempurnaan minhaj
Islam itu ibarat sebuah bangunan. Bagian yang satu melengkapi bangunan yang lain hingga menjadi sebuah bangunan yang kokoh.
Asas dari Islam adalah akidah yang kuat. Hal ini erat hubungannya dengan
rukun iman. Oleh karena itu, seorang muslim yang kaffah adalah yang
menempatkan akidah sebagai asasnya. Dengan kata lain, profil pertama
kali yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah salimul aqidah,
yakni akidah yang selamat. Sehebat apa pun ia beramal dalam kehidupan
sehari-hari, tanpa akidah yang selamat, amal yang dilakukannya menjadi
sia-sia.
Bangunan Islam adalah ibadah. Yakni, rukun Islam. Kita
menjadi muslim saat kita membuat bangunan ini. Kita shalat dengan
shalat yang benar, yaitu mendirikan shalat bukan hanya menjalankan
shalat. Kita saum dengan hanya mengharap rida Allah, kita
berzakat,
berhaji. Selain ibadah, bangunan islam yang kedua adalah akhlak.
Artinya, beribadah kepada Allah tidaklah cukup. Seorang muslim pun harus
mempunyai akhlak yang baik dan mulia, baik kepada Allah Swt, manusia,
dan juga kepada alam yang telah Allah ciptakan untuk kehidupan kita di
muka bumi ini.
Penyokong atau penguat dalam kesempurnaan minhaj
ini adalah jihad dan dakwah (amar makruf nahi munkar). Ayat-ayat Allah
yang berkenaan dengan jihad dan dakwah adalah sebagai berikut:
Q.S. (29 : 6) “Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu
adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”
Q.S. (29 : 31) “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan)
Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik”
Q.S. (16 : 125) “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
3. Sempurna dalam tempat
Islam hanya mempunyai satu pencipta, yaitu Allah Swt. Allahlah yang
menciptakan alam beserta isinya. Segenap makhluk yang berada di muka
bumi ini baik yang tampak maupun tidak tampak sudah seharusnya
menyerahkan dirinya
kepada Allah Swt. Kasih sayang Allah lah yang
menyebabkan kita sebagai muslim. Dan sudah tentu, manakala kita
benar-benar menjalankan Islam, kita akan mendapatkan keberuntungan yang
nyata, yakni bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman,
:2:163) “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
2:164 ] “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan
Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.”
Semoga Allah Swt menetapkan kita sebagai
pribadi muslim yang benar-benar istiqomah menjalankan keislamannya.
Hanya umat yang taatlah yang akan mendapatkan keselamatan dunia dan
akhirat. Wallahu ‘alam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar