Senin, 13 Januari 2014

The Day When The Sun Rises In The West (2013)

Sudah beberapa kali Hollywood buat film tentang hari kiamat? Udah banyak kayaknya. Coba, deh, mulai dari Armageddon (1998), Deep Impact (1998), The Day After Tomorrow (2004), Knowing (2009), dan yang terburuk 2012 (2009). Di film 2012, orang-orang kaya pergi ke Pegunungan Himalaya untuk menaiki kapal yang akan menyelamatkan mereka dari banjir besar yang akan menenggelamkan seluruh daratan di Bumi.
Sudah seenaknya si sutradara mencomot kisah Nabi Nuh AS, akhir dari film pun cukup mengecawakan dan terdapat satu kesimpulan: hartalah yang menyelamatkanmu. Setau gue sih di hari kiamat nggak ada satupun yang selamat. Eh, ini ada yang selamat yang berduit pula tapi hatinya dangkal-dangkal dan nggak relijius. Bagaimana saat tsunami besar mulai melahap Pegunungan Tibet, figur biksu yang bijaksana dan mirip Dalai Lama malah yang nggak selamat.

Hampir setiap keyakinan di dunia percaya akan adanya hari akhir yang akan menghancurkan segala-galanya tanpa sisa termasuk agama kita yang tinggi ini: Islam-Rahmatan lil 'alamin. iseng-iseng searching trailer film-film Islam independen, gue nemuin sebuah film independen menarik buatan muslim India, The Day When The Sun Rises In The West (Suatu Hari saat Matahari Terbit di Barat). 

"Dari Abdulah bin Amru bin Ash berkata: Saya menghafal dari Rasulullah saw sebuah hadits yang tidak pernah aku lupakan, saya mendengarnya bersabda, Sesungguhnya tanda Kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat, keluarnya binatang bumi kepada manusia di waktu dhuha. Apa pun yang muncul terlebih dahulu maka yang lain akan segera menyusul di belakangnya."
(HR. Abu Dawud)

Judul film diatas sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: matahari terbit dari barat. Duh, kenapa ya jadi merinding gini setiap baca ayat Al-Qur'an dan hadits Rasul tentang kiamat. Bagaimana pada hari itu pintu taubat ditutup dan segala-galanya di dunia akan musnah tanpa sisa. Kehidupan kedua pun dimulai di akhirat. Orang-orang yang beriman pada Allah SWT di surga dan untuk orang-orang yang kafir dan yang suka melalaikan ibadah, nerakalah tempatnya. (Jadi merinding nih, Soalnya gue ngerasa masih kurang banget ibadahnya)

Film ini menceritakan tentang 4 pemuda yang berteman akrab di sebuah kampus di India. Mereka adalah Aamir, Fazal, Wassem, dan Waheed. Diantara mereka berempat, Waheed adalah yang satu-satunya taat beribadah. Sementara Aamir malas membantu kedua orangtuanya, Fazal yang kaya raya tapi suka ke pub saat malam hari, dan Wassem yang rela berbohong demi pacarnya. Waheed tak pernah bosan-bosannya menasihati mereka bertiga untuk berubah. Hingga suatu hari, Waheed menasihati mereka tentang hari kiamat yang ia dengar dari para ulama. Beberapa perkataan ulama yang ia ingat adalah bahwa pada hari itu, matahari terbit di barat, pintu taubat ditutup, munculnya fitnah terbesar (Dajjal), dan jarak matahari yang sangat dekat dengan diri kita. Hingga suatu saat, Waheed mengalami kecelakaan yang mengakhiri hidupnya. Lalu bagaimanakah kelanjutan kisah tiga sahabat sepeninggal Waheed? Apakah mereka sadar akan nasihat Waheed? Untuk mengetahui jawabannya, tonton saja film full-nya dengan terjemahan inggris dibawah sini:
Gue kasih dua jempol untuk film ini. Walau dibuat dengan budget rendah namun bukan berarti tampil miskin. Film ini justru wajib ditonton bagi setiap muslim. Walau special effect bencana alam-nya masih kalah dengan yang buatan Hollywood, tapi film ini dibuat bukan untuk menjual efek atau nyari keuntungan tapi untuk menyampaikan pesan-pesan kepada kita akan hari kiamat yang sebenarnya dekat. 

Yah... Semoga hadirnya film ini bisa semakin menyadarkan kita akan kiamat yang semakin dekat.

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(QS. Al-A’raaf (7): 187)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar