Senin, 23 Maret 2015

Iman Si Pengecut


Karena ingin belajar beriman, jadi lebih baik untuk jadi si pengecut yang terus sembunyikan cintanya karena malu kepada Tuhan nya.
Mungkin ada saatnya dimana si pengecut harus berani mengambil sikap. Terus bertahan dengan cinta dalam diam atau hilang menjauh.
Semoga si pengecut tidak pernah menyesal terus bersembunyi di bilik-bilik rindu yang membisu~:')
Di malam yang sama, mungkin kita mengalunkan do'a yang sama juga, tentang cinta diam-diam yang semakin terdiam, tentang rasa yang semakin kuasa

Apa Arti Ukhuwah?


Ukhuwah. Seringkali kita mendengar apa itu ukhuwah. Namun, ada yang bisa mendefinisikan apa itu arti "ukhuwah"?

Mungkin kalian memiliki definisi tersendiri apa arti dari "ukhuwah" itu sendiri.
Ini adalah beberapa definisi tentang arti dari sebuah "ukhuwah" dalam konteks keislaman atau bisa disebut juga dengan "Ukhuwah Islamiyah"

Rabu, 04 Maret 2015

Tugas Pelajar Bukan Menghina Negara, Dek!

“Ah, Indonesia negaranya payah”
“Capek gue lama-lama tinggal di negeri ini”
“Coba aja gue terlahir di Inggris, Jepang, Korea atau dimana kek yang pentng negaranya maju, makmur, dan sejahtera”
“Ya Allah… Indonesia panas banget sih! Neraka bocor nih”
“Koneksi internet di negara kita lelet banget sih! Gimana sih pak Menkominfo!?”
“UN cuman bikin tambah berat aja! Gimana sih pak Mendikbud!?”
“Disini apaan aja gampang naik harganya”

Yang Muda Yang Berkompasiana


Eits… Ini bukan judul sinetron di salah satu stasiun televisi swasta yang cukup terkenal di Indonesia, Yang Muda Yang… Terusin sendiri hehe… (wuu… bilang aja nggak hafal judulnya). Dari jargon yang cukup terkenal di dunia kepemudaan Indonesia “yang muda yang berkarya”, sedikit saya ubah jadi “yang muda yang ber-Kompasiana”. Berawal mula dari ramainya postingan di Kompasiana yang bukan diketik bukan oleh para penulis senior melainkan oleh para penulis amatir yang mungkin masih setingkat pelajar sekolah menengah atas atau bahkan pertama dan ada juga dari kalangan mahasiswa. Jangan tanya kualitas tulisannya, walaupun junior tapi nggak kalah hebatnya lho sama yang udah senior kayak bang Yusran Darmawan ataupun dosen mata kuliah jurnalistik saya, pak Alip Kunandar.

Selasa, 03 Maret 2015

Sumpah Mahasiswa di Kota Sri Sultan


Kami mahasiswa-mahasiswi Indonesia bersumpah
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami mahasiswa-mahasiswi Indonesia bersumpah
Berbangsa yang satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami mahasiswa-mahasiswi Indonesia bersumpah
Berbahasa satu, bahasa kebenaran

Peluh Kusir Kereta Kuda di Kota Sri Sultan


Peluh keringat membasahi wajah, rambut, tubuh, dan pakaian saya serta teman-teman saya darri berbagai daerah yang tentunya kami dari satu kelas di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Saat itu kami sedang menjalankan tugas praktek lapangan di sekitar sudut-sudut Malioboro, Alun-alun Kota, Keraton Yogyakarta, dan Benteng Vredeburg. Bayangkan saja pada saat itu suhunya mencapai sekitar 33 derajat celsius dan tepat pada saat itu membuat kami berharap agar hujan segera turun (dan Alhamdulillah karena hujan turun November ini walau masih agak jarang-jarang hehe). Tidak jauh dari tempat kami berobservasi juga akan dilaksanakan konser yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta (saya kasih petunjuk: yang ada naga-naganya huehuehue). Sementara itu tugas kami adalah membuat liputan reportase dari berbagai topik, yaitu profesi, sosok, dan event yang nanti hasil reportase-nya berguna untuk Ulangan Tengah Semester nanti. Saya sendiri mendapatkan kesempatan menyusun reportase bertema sosok.