Senin, 26 Mei 2014

Mengenal Samurai

Hi all, mumpung lagi bosen, gue pengen nulis blog aja. Awalnya gue bingung mau nulis tentang apa. Kebetulan karena gue sekarang lagi menyukai hal-hal yg berbau budaya dari negeri Sakura, gue nulis aja tentang samurai. Dari kecil dulu, gue suka banget sama yang namanya samurai dan ninja. Masih ingetlah waktu itu jaman-jamannya Naruto masih tayang di Glob*l TV. Gue suka banget niru-niru gaya samurai sama ninja. Temen gue malah punya kebiasaan niru gaya kagebunshin no jutsu, abis itu kentut -___-.


Apa itu samurai? Banyak orang Indonesia yang salah kaprah tentang samurai. Bahkan banyak yg terbalik antara samurai sama ninja. Jujur saja, pasti banyak dari kalian yg menyebut pedang yg dibawa-bawa oleh samurai itu dengan sebutan "pedang samurai". Padahal bukan ya namanya...

Dari film Seven Samurai-nya Pak Akira Kurosawa :)

Samurai, atau disebut juga bushi/buke, adalah sebutan untuk bangsawan militer abad pertengahan atau pra-modern Jepang. Istilah "samurai" sendiri diduga berasal dari kata "saburau" yang berarti "mereka yang melayani dan hadir dekat kaum bangsawan". Atau, gue singkat saja dengan "pelayan". Istilah "samurai" sendiri baru muncul awal abad ke-10. Pada akhir abad 12, samurai diidentikkan dengan ksatria kelas menengah ke atas.

Istilah lain yang sebenarnya lebih pantas adalah "bushi" (orang bersenjata) yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah "samurai" atau "bushi" digunakan untuk para prajurit dari kalangan bangsawan, dan tidak termasuk ashigaru (prajurit infantri biasa). Samurai yang tidak terikat dengan klan atau tidak bekerja untuk seorang daimyo (lord) disebut "ronin" yang berarti "orang ombak".


Samurai harus sopan dan terpelajar. Namun pada masa keshogunan Tokugawa, samurai berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraannya. Pada akhir era Tokugawa, Samurai diartikan sebagai pelayan para daimyo secara umum, dan pedang mereka hanya untuk tujuan adat-istiadat. Saat restorasi Meiji, akhir abad 19, samurai digantikan oleh tentara nasional bergaya Barat. 

Uchigatana
Katana


Tachi
Ada banyak jenis senjata yang digunakan oleh samurai, tapi katana adalah yang paling diidentikkan dengan samurai. Dalam bushido (tata cara hidup seorang samurai), katana disebutkan sebagai bagian dari roh seorang samurai dan terkadang, seorang samurai sangat bergantung pada katana terutama pada saat pertempuran. Mereka percaya bahwa katana sangat penting dan memberikan kehormatan bagi diri mereka. Sebutan katana tidak dikenal sampai era Bakufu Kamakura (1185-1333). Sebelumnya, pedang Jepang lebih dikenal dengan sebutan tachi atau uchigatana.

Apabila seorang anak mencapai usia tiga belas tahun, dilaksanakan upacara bernama Genpuku. Seorang anak yang melaksanakan genpuku diberi pedang pendek wakizashi dan juga nama dewasa samurai secara resmi. Pedang pendek lainnya adalah tanto yang sering digunakan dalam ritual harakiri atau seppuku (bunuh diri dengan menusuk perut).

Tanto

Wakizashi

Senjata lain selain pedang yang digunakan adalah yumi (panah), naginata (tombak dengan pisau diujungnya), yari (tombak dengan ujung yang lebih panjang), kanabo (gada), dan kusarigama (senjata tajam mirip clurit dengan rantai) yang banyak dipakai pada era Muromachi. Adapula samurai yang lebih modern dengan senjata pistol flintlock dan senapan arquebus tipe Tanegashima. 

The Last Samurai (2003)
Seppuku
Jendral Akashi Gidayu bersiap melakukan seppuku setalah kematian tuannya.
Ia sempat menulis sebuah puisi

Seppuku atau dikenal juga dengan sebutan harakiri adalah ritual bunuh diri dengan menusuk perut yang dilakukan oleh seorang samurai untuk memulihkan nama baik mereka setelah kegagalan melaksanakan tugas atau setelah kematian daimyo/tuan mereka. 

Seppuku adalah kode kehormatan bushido dan dilakukan secara sukarela oleh seorang samurai yang lebih menginginkan mati terhormat setelah gagal dalam bertugas, ditinggal mati oleh tuannya, atau pilihan yang baginya lebih baik daripada tertangkap oleh pasukan musuh. Beberapa diantara ritual seppuku ada yang dipenggal setelah menusuk perutnya dengan tanto (sejenis pedang pendek) seperti seppuku yang dilakukan oleh Oishi Yoshio pada tahun 1703.

Lukisan mengenai ritual seppuku oleh Oishi Yoshio


Istilah lain untuk seppuku adalah jigai yang diperuntukkan bagi wanita (istri samurai) yang ditinggal mati suaminya. 

Samurai Non-Jepang

Yasuke

Nggak semua samurai itu orang Jepang, kok. Tercatat pada tahun 1581, terdapat seorang samurai berkulit hitam asal Afrika bernama Yasuke Kurobozu -bukan nama asli melainkan nama julukan karena kulitnya yang hitam, nama aslinya tidak diketahui- yang diduga berasal dari Mozambik. Sebelumnya, ia bekerja sebagai pelayan seorang pendeta Jesuit Italia bernama Alessandro Valignano. Yasuke bersama pendeta tersebut sampai di Jepang pada tahun 1579. Kehadiran Yasuke di pelabuhan menarik banyak perhatian dari penduduk sekitar bahkan banyak orang yang mati karena berdesak-desakan hanya untuk melihat Yasuke. Lucunya, banyak orang yang mengira bahwa Yasuke mewarnai kulitnya.

Kabar hadirnya Yasuke sampai ke telinga Nobunaga Oda. Nobunaga sangat tertarik dengan orang kulit hitam tersebut dan menemui pendeta Alessandro dan Yasuke. Yasuke memiliki sifat mudah dipercaya, bisa diandalkan, cerdas, dan mampu berbicara bahasa Jepang dengan lancar dalam waktu singkat membuat Nobunaga kagum kepadanya ditambah tubuhnya yang sangat kuat. Nobunaga pun meminta Yasuke bekerja untuknya dan pendeta Valignano menyetujuinya. Yasuke kemudian diangkat sebagai seorang samurai dan tinggal bersama Nobunaga Oda yang sangat senang memiliki samurai seperti Yasuke. Bahkan, banyak orang di Azuchi yang mengatakan bahwa Yasuke pantas menjadi seorang tono (tuan). Walau tidak benar-benar terjadi, Yasuke benar-benar menjadi seorang samurai (shikan).

Pada bulan Juni 1582, Nobunaga terbunuh di Kyoto oleh anak buah Mitsuhide Akechi. Setelah kematian Nobunaga, Yasuke dan Nobutada, pewaris Nobunaga, bertarung dengan gagah berani melawan Mitsuhide dan anak buahnya. Dalam pertarungan tersebut Nobutada Oda sendiri tewas dan Yasuke tertangkap namun tidak dibunuh karena Mitsuhide menganggapnya monster dan tidak tahu apa-apa. Tidak tahu apa yang terjadi pada Yasuke kemudian. Ada yang mengatakan ia dibawa ke sebuah gereja Jesuit dan adapula yang mengatakan bahwa ia kembali ke negara asalnya. Beberapa orang mengatakan bahwa ia berhasil lolos dan bersama para pendukung Nobunaga melakukan perlawanan terhadap Mitsuhide.

Eugene Collache


Samurai non-Jepang lainnya adalah Eugene Collache (Perancis) yang terlibat dalam Perang Boshin (1868-1869) dan William Adams (Inggris) yang bekerja untuk Tokugawa Ieyasu. 

Chanbara

Pasti banyak dari kalian yang pernah baca manga atau nonton film dan anime yang bercerita tentang samurai. Yang seperti itu disebut chanbara. Chanbara (arti: pertarungan pedang) adalah sebutan untuk berbagai media seperti buku, manga, film, dan anime yang membawa kisah samurai.

Samurai X atau Rurouni Kenshin
Samurai 7


Kepopuleran budaya samurai memang nggak ada matinya terutama di kalangan masyarakat Jepang. Dalam bentuk manga dan serial anime, sudah banyak yang kita kenal seperti Samurai X, Samurai 7, Samurai Deeper Kyo, Hero Tales, Gintama, dan Afro Samurai. Ada juga dalam bentuk film anime berdurasi, yaitu Sword Of The Stranger (2007).


Chanbara dalam bentuk film live-action juga ada. Seperti film-filmnya pak Akira Kurosawa yang terkenal contohnya, Seven Samurai (1954). Film-film lainnya juga ada seperti Dai-Bosatsu Toge (1957), Harakiri (1963), Assasination (1964), Shinsengumi (1969), 47 Ronin (1994), Zatoichi (2003), Samurai Commando: Mission 1549 (2005), Ichi (2008), 13 Assasins (2011), Hara-Kiri: Death Of A Samurai (2011), dan Rurouni Kenshin (2012). Nggak cuma Jepang, negara lainnya juga tertarik membuat film bergenre chanbara seperti Ghost Dog (1999), The Last Samurai (2003), Samurai Ayothaya (2010), Bunraku (2010), Manhattan Samurai (2011), Hasaki Ya Suda (2011), dan 47 Ronin (2013) yang merupakan remake film Jepang berjudul sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar