Selasa, 11 Juni 2013

Hargailah Film Kelas B

Apa sih film kelas B itu? Kalo menurut gue, film kelas B itu adalah film dibuat dengan budget cukup rendah, kualitas yang buruk (terutama visual effect dan sinematografi), dan kadang terkesan seperti orang cuma asal bikin film aja; nggak ada pesan dan amanat. Beberapa diantara film itu juga merupakan mockbuster dari film-film kelas A yang cukup terkenal seperti Transmorphers (2007) yang merupakan versi mockie dari film blockbuster Transformers (2007) dan masih banyak lagi.

Karena budget yang rendah jugalah film kelas B biasanya dikemas dalam bentuk DVD atau ditayangkan di televisi. Namun, ada juga yang diputar di bioskop seperti Primeval (2007) dan Burning Bright (2010).

Tapi, ada juga film kelas B yang kadang punya ide sendiri; berani tampil beda dengan budget minim dan nggak copas film-film box office. Contohnya, film yang pernah ditayangin di Syfy Channel, Mammoth (2006), bagi gue itu film bener-bener beda dari yang lain. Jarang-jarang ada film yang nyeritain gajah purba mammoth hidup lagi dan menyerang kota. Selain itu, ada juga Mega Shark VS Crocosaurus (2010), walau CGI-nya masih terkesan sangat kasar, tapi film itu punya ide yang belum dimiliki sutradara kelas A yaitu menceritakan tentang buaya raksasa bertarung dengan hiu purba Megalodon di Los Angeles.

Bosan terlalu sering menonton film kelas A, gue memilih memulai menonton film kelas B seperti Primeval, film yang terinspirasi dari kisah nyata mengenai buaya pembunuh bernama Gustave yang tinggal di Sungai Rusizi, Burundi dan sudah membunuh 300 orang. Bayangin aja, hampir nggak ada sutradara film kelas A yang punya pikiran untuk membuat film tentang Gustave. Setelah itu, gue menonton film The Dinosaur Project (2012). Film ini walau hanya meraih rating 4.6 di IMDb, tapi film ini berhasil membuat film found-footage yang beda sendiri dengan gaya petualangan Jurassic Park (1993). 


Di Amerika Serikat, film kelas B diproduksi oleh perusahaan film independent seperti The Asylum Pictures, RHI Entertainment, CineTel Films, Titan Global Entertainment, dan masih banyak lagi. Sutradara film kelas B yang cukup terkenal adalah Jim Wynorski. Nggak cuman Amerika, dari negara lain juga banyak memproduksi film kelas B seperti Australia, Jepang, dan India. Di Indonesia juga banyak. Nggak usah ditanya lagi kalau itu kebanyakan film-filmnya Nayato Fio Nuala dan KK Dheeraj.

Film kelas B itu nggak benar-benar B karena banyak juga film kelas B yang patut diacungi jempol. Bahkan ada juga yang di-remake jadi film kelas A seperti Piranha (1978) yang di-remake jadi film kelas A Piranha 3d (2010) dan The Raven (1963) yang di-remake dengan judul yang sama tahun lalu. Intinya, hargailah film kelas A.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar