“Yee… bang Umair gimana? Masa ada orang yang
mau jadi hp Cina sih… kalo jadi yang merek Samsul eh… Samsung, Sony,
atau LG mah nggak apa-apa. Lah… ini Mito kan buatan Cina”
“Woyyy… gue belum selesai ngomong, ny*t! Belum pernah kelilipan sandal ya!?”
“Eh… iya, bang ampun. Lanjutin ngomongnya”
Lupakan sepenggal dialog ra nggenah bin nyengiti di
atas. Kita kembali ke layar biawak anda (maksud saya monitor) dan
pejengin kembali tulisan ini yang insya Allah bermanfaat ini (wuu…
kepedean). MITO yang saya maksud disini tentu bukan merek hp buatan Cina
yang sempat beredar di pasaran ataupun nama musuhnya Godzilla (itu
MUTO… jayus).
MITO adalah singkatan atau akronim buatan saya
sendiri yang kepanjangannya adalah “muslimah in title only” atau
muslimah di titelnya aja. Selanjutnya dalam tulisan kita juga akan
ngebahas MIHO. Tapi itu nanti…
Apa tuh maksudnya muslimah di titelnya aja? Maksud
saya disini adalah bagaimana seseorang muslimah entah itu mungkin sejak
lahir atau menjadi muslimah namun hanya sekedar “muslimah” saja dan
kurang menunjukkan nilai-nilai atau cerminan dirinya sebagai seorang
muslimah.
Mungkin sekarang ini kita sering melihat
perempuan-perempuan muslimah yang entah sering melaksanakan ibadah
selayaknya seorang muslim atau nggak, dari segi sikap sendiri kurang
mencerminkan dirinya sebagai muslimah yang baik. Bisa dikatakan sebagai
“muslimah tanpa sholehah”. Inget, ukhti… mungkin sudah bagus rajin-rajin
berangkat ke masjid, sholat, tadarusan al-Qur’an, dan rajin berpuasa
serta selalu menunaikan zakat. Tapi semua itu jadi nggak lengkap bila
tidak disertai dengan attitude atau sikap yang baik.
Rumusnya nih: Bila kata ATTITUDE kita ubah dalam
bentuk alphabet maka akan menjadi 1 20 20 9 20 21 4 5. Sekarang kita
jumlahkan semuanya 1+20+20+9+20+21+4+5 dan hasilnya adalah =100 atau
100% (tentunya tanpa tanda =). Tuh lihat kan kalau attitude atau sikap
bisa memberikan 100% bagi kita terutama dalam kesuksesan terutama
kesuksesan dunia dan akhirat.
Sebentar dulu nih… Gimana kalau kata CINTA TUHAN?
Gampang, kita ubah jadi 3 9 14 20 1 20 21 8 1 14 dan kita jumlahkan
3+9+14+20+1+20+21+8+1+14=107 atau 107%. Woow… hanya Allah SWT yang bisa
memberi kita 107% atau bahkan lebih. Intinya, selain sikap yang baik
juga harus disertai dengan pribadi yang sholeh – sholehah. Tafsir
matematika aja sudah menjelaskan dengan sangat gamblang gimana dengan
tafsir dari kitab suci yang sudah diturunkan ratusan tahun yang lalu,
yaitu al-Qur’an? So, pastinya lebih jelas lagi.
Jadi, ukhti, sering-seringlah buka-buka al-Qur’an atau kitab-kita hadits kayak Shahih Muslim, Shahih Bukhari, atau Riyadush Shalihin. Jangan
baca manga Fullmetal Alchemist melulu di mangareader (yee… itu mah saya
huehuehue). Karena didalam al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah SAW
tuh kompliiiit bingits (ih… alay). Di dalamnya nggak cuma ada perintah
sholat atau beribadah doang tapi juga mulai dari ilmu agama, ilmu
semesta, sampai ilmu sosial semuanya ada.
Coz Islam isn’t only about The Holy Qur’an, Shalat, Hajj, Nikah, and Zakat. Islam about everything E-V-E-R-Y-T-H-I-N-G.
Yang saya maksud disini nih, ukhti, jaga sikap dan
akhlaq sebagai muslimah. Muslimah kok nyebelin? Muslimah kok suka
ngegosip? Muslimah kok omongannya ngga dijaga? Muslimah kok nggak jaga
muhrim? Muslimah kok cemberut melulu? So, kan ngga enak diliat sama yang
ikhwan-ikhwannya ada akhwat ngga jaga akhlaq. Yakin deh… bakalan susah
jadi ISIS (Istri Sholehah Idaman Suami).
Jadi muslimah biar ngga cuman cakep diluar tapi
cakep didalem juga. Sering senyum, akhlaq dan sikapnya dijaga,
omongannya juga dijaga, dan jangan lupa buat jaga jarak sama yang bukan
muhrimnya. Nah kan jadi keliatan lebih cuakeppp… Udah cantik, manis,
akhlaqnya baik, pinter pula. Siapa sih yang nggak mau? *plakk
Sekarang kita ngebahas tentang MIHO. MIHO yang saya
maksud bukan Miho Fukuhara, penyanyi K-Pop eh… J-Pop favorit saya.
Bukan pula sebutan Kaskuser untuk pria pecinta sesama jenis (itu Mah*).
MIHO yang saya maksud lagi-lagi adalah singkatan buatan saya sendiri
yaitu Muslimah In Hijab Only.
Loh? Bukannya udah bagus ya kalo muslimah pake
hijab? Emang sih bagus tapi kalau diatasnya aja yang di-“hijab”-kan?
Anggota tubuh yang lain ngga? Gimana tuh?
Sudah jadi pemandangan yang biasa kalau kita
melihat muslimah pake jilbab menutupi kepalanya tapi jilbabnya kecil
ngga menutupi dada ditambah bawahannya alih-alih bukannya gamis atau rok
panjang yang terlihat lebih syar’i, ini sih malah celana panjang yang
makin ke bawah makin ketat atau waktu jaman saya masih SMA disebut
celana pensil. Padahal kita sendiri tahu kalau pakaian yang mengikuti
lekuk tubuh itu masih terbilang aurat. Apalagi sekarang sedang
ngetrend-ngetrendnya fenomena Jilb**bs. Pake jilbab tapi b**bs-nya masih
“bercetak” atau menonjol dari balik baju.
Padahal kita sendiri tahu kalau pakaian yang mengikuti lekuk tubuh itu masih terbilang aurat.
Tapi, bang Umair, bukannya itu pilihan buat mereka?
Terserah mereka dong… Okelah pilihan. Tapi kalau ada pilihan yang
lebih baik yang akan menyelamatkan kita dari panasnya api neraka, kenapa
nggak pilih yang itu? Kenapa yang malah lebih banyak mudharat daripada
manfa’atnya? Inget, menutupi aurat dan berpakaian syar’i nggak cuman
untung di akhirat tapi juga di dunia. Kalian para akhwat/muslimah bisa
terlindung dari fitnah dan dosa.
Kalau ada yang sampai berani bilang kalau muslimah
yang berjilbab dan menutupi aurat terlihat kuno dan kurang berada, ingat
kalau manusia purba wanita jamannya Neolithikum atau masih awal-awal food producing ,
kurang menutupi aurat. So, mana yang lebih kuno? Dan bukannya cewek
yang Cuma pake kutang kelihatan lebih nggak berada? Orang kekurangan
bahan gitu, kok. Sama aja kayak monyet dong… (No offense, sis… but
reality).
Kesimpulannya, tulisan saya kali ini bermaksud
ngajak ukhti-ukhti semua, sistah-sistah semua untuk jangan jadi termasuk
golongan MITO maupun MIHO. Jangan jadi muslimah sekedar muslimah tapi
juga jadilah muslimah + sholihah. Dan tulisan saya nggak cuma berlaku
buat kalangan akhwat tapi juga kalangan ikhwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar