Kamis, 19 September 2013

Battle Of Surabaya The Movie Perlu Dukungan

Battle of Surabaya adalah film animasi 2D pertama di Indonesia yang asli hasil karya anak bangsa. Film ini diproduksi oleh MSV Pictures, disutradarai oleh Aryanto Yuniawan dengan naskahnya ditulis oleh Suyanto yang merupakan direktur STIMIK AMIKOM Yogyakarta. Tidak tanggung-tanggung film berjudul Battle of Surabaya ini dikerjakan oleh lebih dari 50 animator dengan biaya sekitar 500juta rupiah. Biaya tersebut belum termasuk hingga proses akhir pembuatan film.


PT Mataram Surya Visi (MSV) Pictures memantapkan diri sebagai perusahaan di jalur produksi film animasi ketika perusahaan-perusahaan di bidang yang sama hampir gulung tikar. Selain Battle of Surabaya, MSV Pictures juga menggarap film animasi 3 dimensi yang mengangkat judul “The Cronical of Java”. Namun film animasi ini dipersiapkan untuk bertempur di Hollywood. Dan film Battle of Surabaya lah yang akan menghiasi layar lebar nasional.
Belum ada kepastian kapan tayangan perdana di layar lebar, tapi kabarnya film ini akan dirilis 

15 April 2014 mendatang. Battle of Surabaya telah mendapat beberapa penghargaan nasional, diantara :
1.  Winner INAICTA 2012 kategori film animasi oleh Kementerian Kominfo RI
2.  1st Winner INDIGO FELLOWSHIP 2012  oleh Telkom Indonesia
3. Nominasi terunggul kategori film animasi ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) oleh 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Film Battle of Surabaya ini seharusnya bisa menjadi kebangkitan film animasi karya anak bangsa. Mengingat sekarang banyak sekali film animasi yang ditayangkan di televisi. Tapi tidak ada film animasi anak bangsa yang ditayangkan dan digemari. Perlu dukungan pemerintah dan segenap kalangan kru stasiun televisi. Diantaranya dengan mengurangi tayangnya film animasi luar negeri dan lebih mempromosikan film animasi dalam negeri.
Kalau sudah banyak ditayangkan ditelevisi namun tidak digemari oleh banyak orang. Nah, itu berati salah si pembuat film. Entah itu karena gambarnya yang kurang bagus, atau cerita dan karakter tokohnya yang jelek. Anak kecil kan menyukai kartun. Mereka menyukai karakter yang unik dan lucu. Sebut saja Upin & Ipin. Kalau dilihat apa bagusnya sih karakter dua tokoh kartun itu?

Mungkin terlihat biasa saja untuk kita yang sudah cukup dewasa, namun beda penilaian dengan mereka yang masih nak kecil. Dengan gaya bicara khas malaysia dan jalan cerita yang manarik membuat film itu digemari juga oleh orang-orang dewasa dan remaja.
Indonesia memiliki banyak animator yang bisa membuat film-film animasi. Lihat saja film Battle of Surabaya di buat oleh lebih dari 50 animator. Seharusnya Indonesia juga bisa membuat film animasi yang bisa digemari oleh banyak orang Indonesia bahkan bisa menjadi film animasi yang  diidolakan di negara-negara tetangga.
Buat kamu yang belum tahu, berikut sinopsis film animasi Battle of Surabaya :
Film Battle of Surabaya menceritakan petualangan MUSA, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya.
Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pemboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. “Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!!” kata Musa. Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo & pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan.Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir, kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi menjadi konsekuensi tugas mulia tersebut.Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari peristiwa 10 November 1945 Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar